Hasil tahun 1

Apakah hasil tes darah yang akan dibuat di Surabaya ketika diterapkan pada awal kehamilan secara non-invasif dan pra-gejala dapat memprediksi perkembangan komplikasi kehamilan pada akhir kehamilan yang akan menghasilkan perawatan yang lebih baik?

Modifikasi tes darah kami yang berhasil dibuat dan diimplementasikan di Surabaya berkat sumbangan AFAS Foundation pada tahun pertama tampaknya memiliki empat konsekuensi dibandingkan dengan tes asli di Amsterdam:

Tes ini juga tampaknya mengenali sindrom pre-eklampsia selain bentuk awal yang parah tetapi kurang umum dengan retardasi pertumbuhan yang terbatas pada tes darah RNA asli. Hal ini berarti peningkatan jumlah kehamilan yang terkena dampak yang dapat diprediksi dengan tes yang dimodifikasi (meningkatkan potensi diagnostik).

2. Penerapan yang lebih luas ini mungkin tidak terletak pada fakta bahwa kami menambahkan penanda tambahan (circNRIP1), tetapi dengan memasukkan dalam analisis plasma trombosit yang ada di sana sebagai sumber informasi biologis tambahan (penambahan informasi klinis).

3. Ketiga, penggunaan aspirin dosis rendah mencegah 50, 25 dan 0%, masing-masing, dari bentuk awal, prematur dan jangka waktu pre-eklampsia. Dengan kata lain, pada 50, 75 dan 100% kasus, aspirin tidak memiliki efek terapeutik. Mengingat efek aspirin terhadap trombosit dan pentingnya trombosit dalam perkembangan preeklampsia, mungkin tes kami akan membedakan antara wanita hamil yang merespons atau tidak merespons aspirin. Hal ini akan memberikan alat diagnostik dan terapeutik yang belum ada untuk mengidentifikasi wanita hamil yang tidak merespons aspirin ini, yang kemudian diikuti dengan tindakan pencegahan selain aspirin.

4. Akhirnya, penambahan penanda circNRIP1 tambahan dan baru tidak berpengaruh pada nilai pembacaan primer (rasio peningkatan) tetapi memang mempengaruhi variabilitas tes: tes menjadi lebih dapat diandalkan (dispersi yang lebih rendah). Modifikasi tes menggunakan dua penanda komplementer dari satu gen (NRIP1) dapat berarti bahwa tes akhir menjadi lebih murah dengan tetap mempertahankan spesifisitas dan reproduktifitas.

Berdasarkan hasil ini, AFAS Foundation memberikan donasi sebesar 59 ribu Euro untuk pengembangan lebih lanjut dari hasil ini di tahun ke-2.